Sinar bulan menyinari kamarku.Serasa malas sekali bangun dari kasurku.Tapi seperti biasa,ibu sudah teriak-teriak klau makanan udah siap.Aku langsung lari ke dapur setelah sikat gigi dan membasuh mukaku.Kuambil kue dan langsung menghidupkan televisi.Sambil mencuci piring tamu,ibu berkata “Nev,kau sudah dewasa.Umurmu bahkan udah 16 tahun.Kenapa kau tidak mencari petualangan seperti kakakmu.Dengan begitu kau bisa mengenal dunia.”
“Kalau nggak kenal ya tinggal kenalan aja bu.Lagipula jika mau berpetualang,aku kan bisa sendiri langsung pergi.Lagipula kalau aku pergi Siapa yang akan membantu ibu.”jawabku sambil terus mengunyah kue.”Kan masih ada para pokemon peninggalan ayahmu.Ibu hanya ingin kau mandiri.Oh iya hampir lupa,tadi ibu dapat kabar kalau ada konvensi pokemon di kota Eterna.Ibu ingin kau melihatnya.Ini akan kupinjami ini.”jelas ibu sambil menyerahkan sesuatu.
“Itu pokeball,di dalamnya ada pokemon.Ibu ingin agar kau aman,jadi kupinjami pokemon ayahmu ini padamu.Dia bisa memotong kayu,jadi kau lewat jalur yang aman saja ya”kata ibu.Aku tak menjawabnya,namun langsung berjalan ke kamar lagi.Aku terus melihati bola aneh tersebut,namun sama sekali tak dibuat penasaran aku.Langsung kutaruh di meja,dan kutinggalkan begitu saja.Menjatuhkan diri di kasur,dan mulai kehilangan kesadaran.Aku hanya terus merenung,membayangkan gambar keluargaku,tersenyum.bersama ayah,kakak,dan ibu.Sebelum…………………..ayah tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar